Peristiwa orang diterkam buaya kembali terulang untuk ketiga kali di Desa Pantai, Kabupaten Kotabaru. Peristiwa serupa menimpa Riduan alias Daeng Ridho, warga RT 01 Desa Pantai, Kecamatan Kelumpang Selatan, Kabupaten Kotabaru.
Menurut Warga Desa Pantai, Khairul Sani, korban Riduan diterkam buaya di sekitaran lokasi tambak yang sama ketika buaya memangsa Syamsi. Kejadian buaya menerkam Riduan pada pukul 19.30 wita, Selasa (12/1/2021).
“Saat korban bernama Riduan atau Daeng Ridho panen tambak ikan persis di depan tambak saat almarhum Syamsi diserang,” kata Khairul Sani kepada banjarhits.com, Selasa (12/1/2021).
Korban, kata Sani, sempat melakukan perlawanan terhadap gigitan buaya muara itu. Saat itu, Riduan melawan buaya dengan cara menyodok mata hewan reptil ganas itu.
Tangan korban masih bisa menjangkau mata buaya, sehingga buaya melepaskan gigitan setelah matanya disodok korban. “Dan bisa melepaskan terkaman buaya, dibantu rekannya yang membantu panen,” ujar Khairul Sani.
Akibat kejadian itu, Riduan menderita luka robek gigitan buaya pada lutut kaki sebelah kiri. “Dirawat di Puskesmas Pantai,” kata Sani.
Sebelumnya, seorang buruh tambak, Syamsi (40 tahun), ditemukan meninggal dunia dengan tubuh tercabik-cabik pada Jumat siang (27//11/2020) di Sungai Nipah, Desa Pantai., Kecamatan Kelumpang Selatan.
Syamsi diterkam buaya muara ketika mencuci kepiting hasil panen di tambak milik Sukri pada Kamis sore (26/11/2020). Korban mencuci kepiting di tepi Sungai Nipah, tak jauh dari tambak milik Sukri.
Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan, Mahrus Ariyadi kepada banjarhits.com, pernah mengatakan ada 20-30 ekor populasi buaya muara di kawasan Desa Pantai, Kecamatan Kelumpang Selatan, Kabupaten Kotabaru.
Pihaknya sudah sosialisasi dan pasang plang peringatan di lokasi kejadian. “Disana teridentifikasi 20-30 ekor buaya. Sudah sosialisasi dan pasang plang peringatan,” kata Mahrus Ariyadi.