Kementerian Kesehatan menargetkan program vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada pekan kedua atau ketiga bulan Januari 2021. Saat ini mereka masih menunggu hasil uji klinis yang digelar di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat.
“Kita rasanya cukup optimis untuk sesuai dengan jadwal yang kita susun bahwa vaksinasi ini dimulai pada minggu kedua atau ketiga Januari 2021,” kata Juru Bicara Program Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, Ahad, 3 Januari 2021.
Nadia mengatakan optimisme ini ada karena dari informasi yang didapat Kemenkes, hasil uji klinis Vaksin Sinovac yang dilaksanakan di Turki dan Brazil memberikan hasil yang cukup baik. Selain itu, meski belum keluar sepenuhnya, ia mengatakan dan hasil uji klinis di Unpad juga memberikan yang cukup baik.
Sebelumnya, Nadia mengatakan mengatakan pemerintah terus memvalidasi data sasaran penerima vaksin. Daerah-daerah penerima telah diminta untuk mengecek ulang data tenaga kesehatan mereka yang akan menerima vaksinasi. Tenaga kesehatan, adalah prioritas pertama program vaksinasi awal ini.
“Jadi memastikan data tenaga kesehatan itu benar-benar masuk dan diterima kita. Kemudian memastikan bahwa cold chainnya sudah benar-benar berfungsi,” kata Nadia saat dihubungi Tempo.
Selain itu Nadia juga mengatakan bahwa Kemenkes telah melakukan pelatihan vaksinator ke seluruh daerah. Program sosialisasi ke tenaga kesehatan di sekitarnya juga telah berjalan.
“Kita mengharapkan di 7 Januari, semua sudah menerima semua di 34 Provinsi,” kata Nadia.
Setelah vaksin terdistribusi, Nadia mengatakan langkah selanjutnya adalah menunggu emergency use of authorization (EUA) dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap vaksin Covid-19 Sinovac tersebut.
Sebelumnya, diketahui BPOM masih menunggu hasil Uji Klinis tahap 3 vaksin tersebut yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat.
Sumber: Tempo.co