Calon Gubernur Kalimantan Selatan Denny Indrayana terusik atas pernyataan kemenangan dengan selisih tipis perolehan suara di Pilgub Kalsel yang disampaikan tim paslon 01, Sahbirin Noor – Muhidin.
Menurut dia, dengan selisih tipis penghitungan suara saat ini, maka penentu kemenangan bukan di tangan KPU. “Tapi melalui palu Mahkamah Konstitusi (MK) melalui sidang gugatan sengketa hasil Pilkada,” demikian pesan Denny Indrayana saat konferensi pers di rumahnya, Jalan Purnama 4, Kota Banjarbaru pada Selasa (15/12/2020).
Secara khusus, Haji Denny mengatakan, deklarasi dini kemenangan di tengah masih berlangsungnya proses penghitungan dan selisih tipis sebagai wujud arogansi politik dan cenderung manipulatif.
Jika berdasar data dan fakta, ia ingin melihat kronologis yang disampaikan tim paslon 01. Sebelum pencoblosan, dengan mengutip lima lembaga survei mengatakan akan menang mudah dengan angka 70 persen.
“Lalu, tanggal 10 Desember usai pencoblosan, tim pemenangan mengklaim menang dengan selisih 2,9 persen. Dan terakhir kemarin tanggal 14 Desember, mereka mengatakan unggul 0,48 persen,” kata Denny.
Bagi Haji Denny, klaim angka kemenangan yang berubah-ubah dari kubu petahana justru menunjukkan tidak adanya konsistensi dalam politik. Padahal jika merujuk pada hasil terbaru perolehan dari situs Sirekam KPU, paslon nomor 2 hanya ketinggalan 0,1 persen.
“Dan ini proses penghitungan masih berjalan. Saya sendiri masih punya banyak optimisme akan unggul di Pilgub ini. Sebab masih banyak kantong-kantong suara seperti di Kabupaten Kotabaru masih belum masuk seluruhnya pada proses rekap,” katanya.
Maka itu, Denny menegaskan saling klaim kemenangan di tengah kondisi saat ini tidak penting dan justru membingungkan masyarakat. Sebab dipastikan, dengan selisih hasil yang tipis ini kedua pihak dipastikan akan melangkahkan kaki ke MK.
“Siapa pun pemenangnya di penghitungan suara, baik saya ataupun Paman Birin, pasti salah satunya akan melangkah ke MK. Jadi buat apa meributkan soal deklarasi kemenangan dalam kondisi saat ini. Pertarungan sesungguhnya ada di MK,” tegasnya.
Haji Denny mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah bukti dan data untuk maju di sengketa Pilgub Kalsel di MK. Berbagai kejanggalan dan bukti adanya kecurangan menjadi amunisi yang akan disampaikan pata taruang tahap II di sidang MK.
Sebelumnya, secara khusus Mantan Satgas Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum era Presiden Susilo Bambang Yudoyono, ini mengecek sejumlah lokasi rekapitulisasi di kecamatan.
Salah satu lokasi yang didatangi adalah Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin. Dari data penghitungan suara yang masuk untuk sejumlah TPS, perolehan paslon nomor urut 2 Denny-Difri, 0 persen.
Ia merasa janggal, bahwa di sekitar 10 lokasi terjadi pencoblosan yang hasilnya mutlak bagi paslon nomor 1, Sahbirin-Muhidin. Denny berkata perlu menjadi perhatian pengawas dan penyelenggara Pilkada.
“Ada sekitar 10 TPS yang kejadiannya sama. Bahkan tingkat kehadiran pemilih 100 persen, hasil coblosnya pun 100 persen. Padahal rata-rata kehadiran pemilihan ke TPS saat Covid-19 ini lebih 50 persen saja sudah bagus,” kata Haji Denny.
Tak hanya itu, ia juga menerima sejumlah laporan pelanggaran terkait proses hitung suara pasca pencoblosan 9 Desember lalu. Haji Denny mengungkapkan adanya dugaan praktek pengubahan hasil suara di TPS melalui telepon oleh pihak tertentu.
Ia telah konfirmasi sejumlah sumber terpercaya atas dugaan itu. Belum lagi tertundanya proses penghitungan suara di beberapa daerah.
Pakar hukum tata negara ini juga menyampaikan adanya kejadian dimana saksi paslon nomor urut 2 tidak mendapatkan salinan formulir C-Hasil-KWK, atau lembaran yang akan digunakan untuk sertifikat hasil penghitungan suara di TPS.
“Saksi kami kesulitan mendapatkan salinan C Hasil itu, bahkan dipaksa beragumentasi dulu dengan petugas,” ungkapnya.
Ketua Tim Pemenangan Sahbirin-Muhidin (BirinMu), M Rifqinizami Karsyudha, sebelumnya berkata optimistis memenangi kontestasi politik di Kalsel. “Sampai detik ini kami optimis menang dan berdasarkan rekap quick count kami juga memimpin,” aku Rifqinizami pada Senin (14/12/2020) petang.
BirinMu mengklaim memenangi pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalsel dengan perolehan suara 851.824 atau dengan prosentase 50,24% , hanya unggul tipis dari paslon nomor urut 2 Denny Indrayana-Difriadi dengan perolehan 843.650 suara atau 49,76%.